DI
tengah dinamika mobilitas jutaan orang dan kendaraan setiap tahun
menggunakan jasa kapal feri, terdapat kontribusi dahsyat dari galangan
kapal dalam negeri. Adalah Mariana Bahagia menjadi bagian terpenting
dari kekuatan ekonomi nasional dalam membuat kapal, yang dipergunakan
sebagian penduduk Indonesia dalam mobilitas sehari-hari.
Galangan kapal dengan workshop di Kabupaten Banyuasin, Sumatera
Selatan, tersebut masuk dalam catatan sejarah emas Indonesia sebagai
kekuatan ekonomi nasional yang memberikan sumbangsih besar terhadap
pergerakan penduduk dan arus logistik. Pada sisi lain, galangan kapal PT
Mariana Bahagia juga menjadi komponen penting dalam program pemerintah
membangun tol laut.
Eksistensi PT Mariana Bahagia sekaligus membuktikan industri
galangan kapal nasional mampu membuat kapal untuk kebutuhan dalam
negeri. Galangan kapal ini dengan kekuatan SDM dalam negeri juga
membuktikan ketangguhannya dalam bergerak secara atraktif berusaha di
sektor maritim.
“Kami merasa terhormat sekaligus berterima kasih kepada Kementerian
Perhubungan dan perusahaan pelayaran atas kepercayaan kepada kami untuk
membangun kapal untuk dipergunakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Kami juga bangga menjadi komponen bangsa yang dapat mengkaryakan anak
bangsa dan menyajikan karya mereka kepada Indonesia tercinta,” tutur
Direktur Utama PT Mariana Bahagia Johnson W. Sutjipto kepada
beritatrans.com, Minggu (1/3/2015).
Salah satu kapal produksi PT Mariana Bahagia adalah KMP
Sembuku, yang diresmikan operasionalnya oleh Menteri Perhubungan EE
Mangindaan, Selasa (19/8/2014). Kapal 5.000 GT yang didanai dari APBN
melalui DIPA Direktorat Jenderal Perhubungan Darat tahun 2012-2014 ini
beroperasi melayani rute penyeberangan Merak-Bakauheuni. “Kapal ini
memiliki panjang 109,40 meter dan lebar 19,60 meter lalu tinggi 5,60
meter. Kapal bisa menampung 812 orang. Lalu 26 unit trailer, 2 unit
tronton, 37 truk medium dan 77 kendaraan pribadi jenis sedan,” ungkap
menteri perhubungan.
Galangan Kapal Mariana Bahagia didirikan pada Agustus tahun 1980
oleh kelompok pengusaha pelayaran nasional, antara lain PT. Pelayaran
“Salam Bahagia”, PT. Pelayaran “Salam Sejahtera”, dan PT. Pelayaran
“Laut Kumala”. Perusahaan ini didirikan bertujuan untuk mendukung
perawatan dan perbaikan armada ketiga perusahaan pelayaran tersebut.
Ketiga perusahaan pelayaran ini bergerak di bidang angkutan general
cargo rute dalam negeri dan internasional.
Galangan initerletak di Sungai Musi, Sumatera Selatan, dan dapat
diakses melalui darat yaitu terletak di Jalan Sabar Jaya, kecamatan
Mariana,Kabupaten Bayuasin atau kira-kira 30 KM dari Bandar Sultan
Badarudin, Palembang. PT. Mariana Bahagia memiliki lahan seluas 5 ha.
Sejak awal pembangunannya sudah dilengkapi dengan 3 unit slipways
berkapasitas 1,000 DWT (dead weight ton) untuk melaksanakan perawatan
dan perbaikan kapal.
Awal program pembangunan kapal di PT Mariana Bahagia dimulai dengan
membangun kapal-kapal jenis khusus untuk angkutan offshore seperti well
service vessels, tugs & oil barges, utility vessels, AHT (anchor
handling tugs) dan offshore structure yang dipesan oleh perusahaan
pelayaran di bidang offshore seperti PT. Bhaita, PT. Cumawis, PT. OSCO
UTAMA, PT. Wintermar, PT. Arial Niaga Nusantara, PT Sentosasegara Mulia
Shipping, Petro China (Jabung) Ltd dan Seacove Overseas Ltd.
Alhamdulillah hingga kini semua target penyerahan / delivery kapal tidak
pernah mengalami keterlambatan.
Pada tahun 2002, PTMariana Bahagia mulai membangun kapal-kapal jenis
RORO pesanan Direktur Jenderal Perhubungan Darat, kemudian pada tahun
2004 PT Mariana Bahagia mulai membangun kapal-kapal jenis MULTI-PURPOSE
dan kapal-kapal jenis penumpang & barang pesanan Pemerintah Provinsi
Papua dan beberapa Pemerintah Kabupaten di Papua. Pada tahun 2010, PT.
Mariana Bahagia mulai membangun kapal jenis PERINTIS pesanan Direktur
Jenderan Perhubungan Laut, Kemenhub.
Pada tahun 2004, PT Mariana Bahagia mulai membangun kapal-kapal jenis
Anchor Handling Tugs (AHT) yang pada saat itu belum pernah dibangun
oleh galangan kapal di Indonesia selain galangan kapal di Pulau Batam.
Kapal yang diberi nama AHT Bintang Natuna pesanan PT Sentosasegara Mulia
Shipping dibangun dengan klassifikasi nasional, Biro Klassifikasi
Indonesia.
Pada tahun 2011, PT. Mariana Bahagia telah berhasil melakukan export
perdananya yaitu 1 unit AHT berukuran 5,200 HP yang diberi nama AHT
Seacove Knight dengan klassifikasi American Berau of Shipping (ABS)
kepada perusahaan SEACOVE OVERSEAS LTD senilai USD 6 juta.
Pada tahun 2012, PT. Mariana Bahagia menyerahkan 1 unit pembangunan kapal baru yaitu:
1. KMP. Tatihu, Kapal RORO type 750 GT, pesanan Ditjen Perhubungan Darat senilai Rp. 33,482 miliar
Pada tahun 2013, PT. Mariana Bahagia menyerahkan 2 unit pembangunan kapal baru yaitu:
1. AHT SEACOVE NOBLE, AHT 3,500 HP (EXPORT) pesanan Seacove Overseas Ltd senilai USD 4,95 juta
2. TB. MERAK, Tugboat 3,200 HP, pesanan Ditjen Perhubungan Darat senilai Rp. 34,999 miliar
Pada tahun 2014, PT. Mariana Bahagia menyerahkan 4 unit kapal baru yaitu:
1.SEACOVE PEARL, Utility Boat 1,600 HP (EXPORT) pesanan Seacove Overseas Ltd senilai USD 3,465 juta
2. KM SABUK NUSANTARA 41, Kapal Perintis type 1,200 DWT, pesanan Ditjen Perhubungan Laut senilai Rp. 48,5 miliar
3. KM SABUK NUSANTARA 50, Kapal Perintis type 1,200 DWT pesanan Ditjen Perhubungan Laut senilai Rp. 48,999 miliar
4. KM SEBUKU, Kapal RORO TYPE 5.000 GRT, pesanan Dirjen Perhubungan Darat senilai Rp. 161 miliar
KMP Sebuku adalah Kapal RORO berbobot 5,000 GT dan merupakan kapal
RORO yang terbesar yang pernah dipesan oleh Pemerintah Indonesia serta
dibangun di galangan kapal nasional. Kapal ini memiliki LOA: 109,4 M,
LBP: 19,6 M, D: 5,6 M yang berkemampuan mengangkut penumpang sebanyak
812 orang, kendaraan trailer sebanyak 28 unit, kendaraan truk medium
sebanyak 35 unit dan kendaraan sedan sebanyak 63 unit.
Saat ini PT Mariana Bahagia memiliki book order senilai kurang lebih
USD 13,4 juta untuk 4 (empat) unit kapal yang mana semuanya akan di
export dan diserahterimakan pada tahun 2015, yaitu:
A. 1 unit AHT 4,200 HP pesanan Excel Ocean Global LTD senilai USD 5,9 juta
B. 2 unit double hull oil barge pesanan Precision Towage Holding LTD senilai USD 2,499 juta
C. 1 unit utility 2,800 HP pesanan Prow Offshore PTE LTD senilai USD 5 juta
DOCKING KAPAL
Bermodal 3 unit slipway berbobot 1.000 DWT, PT Mariana Bahagia dapat
melakukan perawatan atas kapal-kapal jenis RORO,tug & barge, dan
utility vessels yang kesemuanya tidak melebihi kapasitas 1.000 DWT
sehingga jumlah perawatan kapal tersebut, tidak begitu signifikan dan
terbatas terutama dengan berkembangnya angkutan laut batu baru dengan
kapal-kapal yang berukuran hingga 12.000 DWT (360’)
Rancang Bangun – bermodalkan pengalaman pembangunan kapal baru dan
sebagai pemilik dan operator kapal niaga nasional, PT Mariana Bahagia
senantiasa menjual produk-produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Sejak tahun 2004, PT Mariana Bahagia banyak memberikan solusi
transportasi untuk Pemerintah Papua dan beberapa Pemerintah Kabupaten di
Papua, antara lain:
1. Kapal Multi-Purpose: Provinsi Papua terkenal dengan mahalnya biaya
logistik sehingga kelangkaan/mahalnya BBM dan semen menjadi faktor
utama penghambat pembangunan disana PT. Mariana Bahagia bersama
Pemerintah Provinsi Papua dan beberapa Pemerintah Kabupaten di Papua
merancang dan membangun beberapa unit kapal multi-purpose untuk menjawab
tantangan itu. Kapal multi-purpose harus dapat mengangkut BBM, alat
berat dan kebutuhan logistik lainnya serta harus mampu menjelajahi
sungai-sungai yang sempit dan dangkal di Papua.
Salah satu contohnya saat ini BBM, semen dan peralatan berat dapat
diangkut ke Puncak Jaya, Kabupaten Yakuhimo, Papua melalui kapal yang
diberi nama “YAKUHIMO”, sehingga pengangkutan kapal logistik tersebut
tidak menggunakan pesawat terbang lagi. Akhirnya biaya logistiknya
menjadi turun drastis dan pembangunan daerah dapat terlaksana dengan
tepat sasaran.
2. Kapal Putih Mini: Masyarakat Indonesia bagian Timur menyebutnya
kapal PELNI sebagai kapal putih, PT Mariana Bahagia membantu menjawab
tantangan Pemerintah Provinsi Papua dengan merancang dan membangun 1
unit Kapal Putih Mini yang diberi nama “PAPUA BARU”. KM PAPUA BARU
berbobot 1.200 GRT dapat mengangkut 400 penumpang dan terbagi dalam
beberapa kelas yang menyerupai kapal-kapal PELNI buatan Jerman dengan
harga yang sangat murah yaitu Rp45 miliar, jika dibandingkan dengan
kapal PELNI yang berkapasitas 3,000 penumpang dan price tag diatas Rp1
triliun.
Saat ini hasil rancang bangun yang dibuat oleh PT Mariana Bahagia
sudah menjadi desain yang dipakai oleh Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut dan sudah ada belasan unit yang dibangun saat ini untuk mendukung
program keperintisan.(awe).
- See more at:
http://beritatrans.com/2015/03/01/kontribusi-dahsyat-galangan-kapal-mariana-bahagia-untuk-indonesia/#sthash.5t2sSK83.dpuf
DI tengah dinamika mobilitas jutaan
orang dan kendaraan setiap tahun menggunakan jasa kapal feri, terdapat
kontribusi dahsyat dari galangan kapal dalam negeri. Adalah Mariana Bahagia
menjadi bagian terpenting dari kekuatan ekonomi nasional dalam membuat kapal,
yang dipergunakan sebagian penduduk Indonesia dalam mobilitas sehari-hari.
Galangan kapal dengan workshop di
Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, tersebut masuk dalam catatan sejarah
emas Indonesia sebagai kekuatan ekonomi nasional yang memberikan sumbangsih
besar terhadap pergerakan penduduk dan arus logistik. Pada sisi lain, galangan
kapal PT Mariana Bahagia juga menjadi komponen penting dalam program pemerintah
membangun tol laut.
Eksistensi PT Mariana Bahagia
sekaligus membuktikan industri galangan kapal nasional mampu membuat kapal
untuk kebutuhan dalam negeri. Galangan kapal ini dengan kekuatan SDM dalam
negeri juga membuktikan ketangguhannya dalam bergerak secara atraktif berusaha
di sektor maritim.
“Kami merasa terhormat sekaligus
berterima kasih kepada Kementerian Perhubungan dan perusahaan pelayaran atas
kepercayaan kepada kami untuk membangun kapal untuk dipergunakan sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat. Kami juga bangga menjadi komponen bangsa yang dapat
mengkaryakan anak bangsa dan menyajikan karya mereka kepada Indonesia
tercinta,” tutur Direktur Utama PT Mariana Bahagia Johnson W. Sutjipto kepada
beritatrans.com, Minggu (1/3/2015).
Salah satu kapal produksi PT Mariana
Bahagia adalah KMP Sembuku, yang diresmikan operasionalnya oleh Menteri
Perhubungan EE Mangindaan, Selasa (19/8/2014). Kapal 5.000 GT yang didanai dari
APBN melalui DIPA Direktorat Jenderal Perhubungan Darat tahun 2012-2014 ini
beroperasi melayani rute penyeberangan Merak-Bakauheuni. “Kapal ini memiliki
panjang 109,40 meter dan lebar 19,60 meter lalu tinggi 5,60 meter. Kapal bisa
menampung 812 orang. Lalu 26 unit trailer, 2 unit tronton, 37 truk medium dan
77 kendaraan pribadi jenis sedan,” ungkap menteri perhubungan.
Galangan Kapal Mariana Bahagia
didirikan pada Agustus tahun 1980 oleh kelompok pengusaha pelayaran nasional,
antara lain PT. Pelayaran “Salam Bahagia”, PT. Pelayaran “Salam Sejahtera”, dan
PT. Pelayaran “Laut Kumala”. Perusahaan ini didirikan bertujuan untuk mendukung
perawatan dan perbaikan armada ketiga perusahaan pelayaran tersebut. Ketiga
perusahaan pelayaran ini bergerak di bidang angkutan general cargo rute dalam
negeri dan internasional.
Galangan initerletak di Sungai Musi,
Sumatera Selatan, dan dapat diakses melalui darat yaitu terletak di Jalan Sabar
Jaya, kecamatan Mariana,Kabupaten Bayuasin atau kira-kira 30 KM dari Bandar
Sultan Badarudin, Palembang. PT. Mariana Bahagia memiliki lahan seluas 5 ha.
Sejak awal pembangunannya sudah dilengkapi dengan 3 unit slipways berkapasitas
1,000 DWT (dead weight ton) untuk melaksanakan perawatan dan perbaikan kapal.
Awal program pembangunan kapal di PT
Mariana Bahagia dimulai dengan membangun kapal-kapal jenis khusus untuk
angkutan offshore seperti well service vessels, tugs & oil barges, utility
vessels, AHT (anchor handling tugs) dan offshore structure yang dipesan oleh
perusahaan pelayaran di bidang offshore seperti PT. Bhaita, PT. Cumawis, PT.
OSCO UTAMA, PT. Wintermar, PT. Arial Niaga Nusantara, PT Sentosasegara Mulia
Shipping, Petro China (Jabung) Ltd dan Seacove Overseas Ltd. Alhamdulillah
hingga kini semua target penyerahan / delivery kapal tidak pernah mengalami
keterlambatan.
Pada tahun 2002, PTMariana Bahagia
mulai membangun kapal-kapal jenis RORO pesanan Direktur Jenderal Perhubungan
Darat, kemudian pada tahun 2004 PT Mariana Bahagia mulai membangun kapal-kapal
jenis MULTI-PURPOSE dan kapal-kapal jenis penumpang & barang pesanan
Pemerintah Provinsi Papua dan beberapa Pemerintah Kabupaten di Papua. Pada
tahun 2010, PT. Mariana Bahagia mulai membangun kapal jenis PERINTIS pesanan
Direktur Jenderan Perhubungan Laut, Kemenhub.
Pada tahun 2004, PT Mariana Bahagia
mulai membangun kapal-kapal jenis Anchor Handling Tugs (AHT) yang pada saat itu
belum pernah dibangun oleh galangan kapal di Indonesia selain galangan kapal di
Pulau Batam. Kapal yang diberi nama AHT Bintang Natuna pesanan PT Sentosasegara
Mulia Shipping dibangun dengan klassifikasi nasional, Biro Klassifikasi
Indonesia.
Pada tahun 2011, PT. Mariana Bahagia
telah berhasil melakukan export perdananya yaitu 1 unit AHT berukuran 5,200 HP
yang diberi nama AHT Seacove Knight dengan klassifikasi American Berau of
Shipping (ABS) kepada perusahaan SEACOVE OVERSEAS LTD senilai USD 6 juta.
Pada tahun 2012, PT. Mariana Bahagia
menyerahkan 1 unit pembangunan kapal baru yaitu:
1. KMP. Tatihu, Kapal RORO type 750 GT, pesanan Ditjen Perhubungan Darat
senilai Rp. 33,482 miliar
Pada tahun 2013, PT. Mariana Bahagia
menyerahkan 2 unit pembangunan kapal baru yaitu:
1. AHT SEACOVE NOBLE, AHT 3,500 HP (EXPORT) pesanan Seacove Overseas Ltd
senilai USD 4,95 juta
2. TB. MERAK, Tugboat 3,200 HP, pesanan Ditjen Perhubungan Darat senilai Rp.
34,999 miliar
Pada tahun 2014, PT. Mariana Bahagia
menyerahkan 4 unit kapal baru yaitu:
1.SEACOVE PEARL, Utility Boat 1,600 HP (EXPORT) pesanan Seacove Overseas Ltd
senilai USD 3,465 juta
2. KM SABUK NUSANTARA 41, Kapal Perintis type 1,200 DWT, pesanan Ditjen
Perhubungan Laut senilai Rp. 48,5 miliar
3. KM SABUK NUSANTARA 50, Kapal Perintis type 1,200 DWT pesanan Ditjen
Perhubungan Laut senilai Rp. 48,999 miliar
4. KM SEBUKU, Kapal RORO TYPE 5.000 GRT, pesanan Dirjen Perhubungan Darat
senilai Rp. 161 miliar
KMP Sebuku adalah Kapal RORO berbobot
5,000 GT dan merupakan kapal RORO yang terbesar yang pernah dipesan oleh
Pemerintah Indonesia serta dibangun di galangan kapal nasional. Kapal ini
memiliki LOA: 109,4 M, LBP: 19,6 M, D: 5,6 M yang berkemampuan mengangkut
penumpang sebanyak 812 orang, kendaraan trailer sebanyak 28 unit, kendaraan
truk medium sebanyak 35 unit dan kendaraan sedan sebanyak 63 unit.
Saat ini PT Mariana Bahagia memiliki
book order senilai kurang lebih USD 13,4 juta untuk 4 (empat) unit kapal yang
mana semuanya akan di export dan diserahterimakan pada tahun 2015, yaitu:
A. 1 unit AHT 4,200 HP pesanan Excel Ocean Global LTD senilai USD 5,9 juta
B. 2 unit double hull oil barge pesanan Precision Towage Holding LTD senilai
USD 2,499 juta
C. 1 unit utility 2,800 HP pesanan Prow Offshore PTE LTD senilai USD 5 juta
DOCKING KAPAL
Bermodal 3 unit slipway berbobot 1.000 DWT, PT Mariana Bahagia dapat melakukan
perawatan atas kapal-kapal jenis RORO,tug & barge, dan utility vessels yang
kesemuanya tidak melebihi kapasitas 1.000 DWT sehingga jumlah perawatan kapal
tersebut, tidak begitu signifikan dan terbatas terutama dengan berkembangnya
angkutan laut batu baru dengan kapal-kapal yang berukuran hingga 12.000 DWT
(360’)
Rancang Bangun – bermodalkan
pengalaman pembangunan kapal baru dan sebagai pemilik dan operator kapal niaga
nasional, PT Mariana Bahagia senantiasa menjual produk-produk sesuai dengan
kebutuhan pelanggan. Sejak tahun 2004, PT Mariana Bahagia banyak memberikan
solusi transportasi untuk Pemerintah Papua dan beberapa Pemerintah Kabupaten di
Papua, antara lain:
1. Kapal Multi-Purpose: Provinsi
Papua terkenal dengan mahalnya biaya logistik sehingga kelangkaan/mahalnya BBM
dan semen menjadi faktor utama penghambat pembangunan disana PT. Mariana
Bahagia bersama Pemerintah Provinsi Papua dan beberapa Pemerintah Kabupaten di
Papua merancang dan membangun beberapa unit kapal multi-purpose untuk menjawab
tantangan itu. Kapal multi-purpose harus dapat mengangkut BBM, alat berat dan
kebutuhan logistik lainnya serta harus mampu menjelajahi sungai-sungai yang
sempit dan dangkal di Papua.
Salah satu contohnya saat ini BBM,
semen dan peralatan berat dapat diangkut ke Puncak Jaya, Kabupaten Yakuhimo,
Papua melalui kapal yang diberi nama “YAKUHIMO”, sehingga pengangkutan kapal
logistik tersebut tidak menggunakan pesawat terbang lagi. Akhirnya biaya
logistiknya menjadi turun drastis dan pembangunan daerah dapat terlaksana
dengan tepat sasaran.
2. Kapal Putih Mini: Masyarakat
Indonesia bagian Timur menyebutnya kapal PELNI sebagai kapal putih, PT Mariana
Bahagia membantu menjawab tantangan Pemerintah Provinsi Papua dengan merancang
dan membangun 1 unit Kapal Putih Mini yang diberi nama “PAPUA BARU”. KM PAPUA
BARU berbobot 1.200 GRT dapat mengangkut 400 penumpang dan terbagi dalam
beberapa kelas yang menyerupai kapal-kapal PELNI buatan Jerman dengan harga
yang sangat murah yaitu Rp45 miliar, jika dibandingkan dengan kapal PELNI yang
berkapasitas 3,000 penumpang dan price tag diatas Rp1 triliun.
Saat ini hasil rancang bangun yang
dibuat oleh PT Mariana Bahagia sudah menjadi desain yang dipakai oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan sudah ada belasan unit yang dibangun
saat ini untuk mendukung program keperintisan.(awe).
sumber :http://beritatrans.com/2015/03/01/kontribusi-dahsyat-galangan-kapal-mariana-bahagia-untuk-indonesia/
DI
tengah dinamika mobilitas jutaan orang dan kendaraan setiap tahun
menggunakan jasa kapal feri, terdapat kontribusi dahsyat dari galangan
kapal dalam negeri. Adalah Mariana Bahagia menjadi bagian terpenting
dari kekuatan ekonomi nasional dalam membuat kapal, yang dipergunakan
sebagian penduduk Indonesia dalam mobilitas sehari-hari.
Galangan kapal dengan workshop di Kabupaten Banyuasin, Sumatera
Selatan, tersebut masuk dalam catatan sejarah emas Indonesia sebagai
kekuatan ekonomi nasional yang memberikan sumbangsih besar terhadap
pergerakan penduduk dan arus logistik. Pada sisi lain, galangan kapal PT
Mariana Bahagia juga menjadi komponen penting dalam program pemerintah
membangun tol laut.
Eksistensi PT Mariana Bahagia sekaligus membuktikan industri
galangan kapal nasional mampu membuat kapal untuk kebutuhan dalam
negeri. Galangan kapal ini dengan kekuatan SDM dalam negeri juga
membuktikan ketangguhannya dalam bergerak secara atraktif berusaha di
sektor maritim.
“Kami merasa terhormat sekaligus berterima kasih kepada Kementerian
Perhubungan dan perusahaan pelayaran atas kepercayaan kepada kami untuk
membangun kapal untuk dipergunakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Kami juga bangga menjadi komponen bangsa yang dapat mengkaryakan anak
bangsa dan menyajikan karya mereka kepada Indonesia tercinta,” tutur
Direktur Utama PT Mariana Bahagia Johnson W. Sutjipto kepada
beritatrans.com, Minggu (1/3/2015).
Salah satu kapal produksi PT Mariana Bahagia adalah KMP
Sembuku, yang diresmikan operasionalnya oleh Menteri Perhubungan EE
Mangindaan, Selasa (19/8/2014). Kapal 5.000 GT yang didanai dari APBN
melalui DIPA Direktorat Jenderal Perhubungan Darat tahun 2012-2014 ini
beroperasi melayani rute penyeberangan Merak-Bakauheuni. “Kapal ini
memiliki panjang 109,40 meter dan lebar 19,60 meter lalu tinggi 5,60
meter. Kapal bisa menampung 812 orang. Lalu 26 unit trailer, 2 unit
tronton, 37 truk medium dan 77 kendaraan pribadi jenis sedan,” ungkap
menteri perhubungan.
Galangan Kapal Mariana Bahagia didirikan pada Agustus tahun 1980
oleh kelompok pengusaha pelayaran nasional, antara lain PT. Pelayaran
“Salam Bahagia”, PT. Pelayaran “Salam Sejahtera”, dan PT. Pelayaran
“Laut Kumala”. Perusahaan ini didirikan bertujuan untuk mendukung
perawatan dan perbaikan armada ketiga perusahaan pelayaran tersebut.
Ketiga perusahaan pelayaran ini bergerak di bidang angkutan general
cargo rute dalam negeri dan internasional.
Galangan initerletak di Sungai Musi, Sumatera Selatan, dan dapat
diakses melalui darat yaitu terletak di Jalan Sabar Jaya, kecamatan
Mariana,Kabupaten Bayuasin atau kira-kira 30 KM dari Bandar Sultan
Badarudin, Palembang. PT. Mariana Bahagia memiliki lahan seluas 5 ha.
Sejak awal pembangunannya sudah dilengkapi dengan 3 unit slipways
berkapasitas 1,000 DWT (dead weight ton) untuk melaksanakan perawatan
dan perbaikan kapal.
Awal program pembangunan kapal di PT Mariana Bahagia dimulai dengan
membangun kapal-kapal jenis khusus untuk angkutan offshore seperti well
service vessels, tugs & oil barges, utility vessels, AHT (anchor
handling tugs) dan offshore structure yang dipesan oleh perusahaan
pelayaran di bidang offshore seperti PT. Bhaita, PT. Cumawis, PT. OSCO
UTAMA, PT. Wintermar, PT. Arial Niaga Nusantara, PT Sentosasegara Mulia
Shipping, Petro China (Jabung) Ltd dan Seacove Overseas Ltd.
Alhamdulillah hingga kini semua target penyerahan / delivery kapal tidak
pernah mengalami keterlambatan.
Pada tahun 2002, PTMariana Bahagia mulai membangun kapal-kapal jenis
RORO pesanan Direktur Jenderal Perhubungan Darat, kemudian pada tahun
2004 PT Mariana Bahagia mulai membangun kapal-kapal jenis MULTI-PURPOSE
dan kapal-kapal jenis penumpang & barang pesanan Pemerintah Provinsi
Papua dan beberapa Pemerintah Kabupaten di Papua. Pada tahun 2010, PT.
Mariana Bahagia mulai membangun kapal jenis PERINTIS pesanan Direktur
Jenderan Perhubungan Laut, Kemenhub.
Pada tahun 2004, PT Mariana Bahagia mulai membangun kapal-kapal jenis
Anchor Handling Tugs (AHT) yang pada saat itu belum pernah dibangun
oleh galangan kapal di Indonesia selain galangan kapal di Pulau Batam.
Kapal yang diberi nama AHT Bintang Natuna pesanan PT Sentosasegara Mulia
Shipping dibangun dengan klassifikasi nasional, Biro Klassifikasi
Indonesia.
Pada tahun 2011, PT. Mariana Bahagia telah berhasil melakukan export
perdananya yaitu 1 unit AHT berukuran 5,200 HP yang diberi nama AHT
Seacove Knight dengan klassifikasi American Berau of Shipping (ABS)
kepada perusahaan SEACOVE OVERSEAS LTD senilai USD 6 juta.
Pada tahun 2012, PT. Mariana Bahagia menyerahkan 1 unit pembangunan kapal baru yaitu:
1. KMP. Tatihu, Kapal RORO type 750 GT, pesanan Ditjen Perhubungan Darat senilai Rp. 33,482 miliar
Pada tahun 2013, PT. Mariana Bahagia menyerahkan 2 unit pembangunan kapal baru yaitu:
1. AHT SEACOVE NOBLE, AHT 3,500 HP (EXPORT) pesanan Seacove Overseas Ltd senilai USD 4,95 juta
2. TB. MERAK, Tugboat 3,200 HP, pesanan Ditjen Perhubungan Darat senilai Rp. 34,999 miliar
Pada tahun 2014, PT. Mariana Bahagia menyerahkan 4 unit kapal baru yaitu:
1.SEACOVE PEARL, Utility Boat 1,600 HP (EXPORT) pesanan Seacove Overseas Ltd senilai USD 3,465 juta
2. KM SABUK NUSANTARA 41, Kapal Perintis type 1,200 DWT, pesanan Ditjen Perhubungan Laut senilai Rp. 48,5 miliar
3. KM SABUK NUSANTARA 50, Kapal Perintis type 1,200 DWT pesanan Ditjen Perhubungan Laut senilai Rp. 48,999 miliar
4. KM SEBUKU, Kapal RORO TYPE 5.000 GRT, pesanan Dirjen Perhubungan Darat senilai Rp. 161 miliar
KMP Sebuku adalah Kapal RORO berbobot 5,000 GT dan merupakan kapal
RORO yang terbesar yang pernah dipesan oleh Pemerintah Indonesia serta
dibangun di galangan kapal nasional. Kapal ini memiliki LOA: 109,4 M,
LBP: 19,6 M, D: 5,6 M yang berkemampuan mengangkut penumpang sebanyak
812 orang, kendaraan trailer sebanyak 28 unit, kendaraan truk medium
sebanyak 35 unit dan kendaraan sedan sebanyak 63 unit.
Saat ini PT Mariana Bahagia memiliki book order senilai kurang lebih
USD 13,4 juta untuk 4 (empat) unit kapal yang mana semuanya akan di
export dan diserahterimakan pada tahun 2015, yaitu:
A. 1 unit AHT 4,200 HP pesanan Excel Ocean Global LTD senilai USD 5,9 juta
B. 2 unit double hull oil barge pesanan Precision Towage Holding LTD senilai USD 2,499 juta
C. 1 unit utility 2,800 HP pesanan Prow Offshore PTE LTD senilai USD 5 juta
DOCKING KAPAL
Bermodal 3 unit slipway berbobot 1.000 DWT, PT Mariana Bahagia dapat
melakukan perawatan atas kapal-kapal jenis RORO,tug & barge, dan
utility vessels yang kesemuanya tidak melebihi kapasitas 1.000 DWT
sehingga jumlah perawatan kapal tersebut, tidak begitu signifikan dan
terbatas terutama dengan berkembangnya angkutan laut batu baru dengan
kapal-kapal yang berukuran hingga 12.000 DWT (360’)
Rancang Bangun – bermodalkan pengalaman pembangunan kapal baru dan
sebagai pemilik dan operator kapal niaga nasional, PT Mariana Bahagia
senantiasa menjual produk-produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Sejak tahun 2004, PT Mariana Bahagia banyak memberikan solusi
transportasi untuk Pemerintah Papua dan beberapa Pemerintah Kabupaten di
Papua, antara lain:
1. Kapal Multi-Purpose: Provinsi Papua terkenal dengan mahalnya biaya
logistik sehingga kelangkaan/mahalnya BBM dan semen menjadi faktor
utama penghambat pembangunan disana PT. Mariana Bahagia bersama
Pemerintah Provinsi Papua dan beberapa Pemerintah Kabupaten di Papua
merancang dan membangun beberapa unit kapal multi-purpose untuk menjawab
tantangan itu. Kapal multi-purpose harus dapat mengangkut BBM, alat
berat dan kebutuhan logistik lainnya serta harus mampu menjelajahi
sungai-sungai yang sempit dan dangkal di Papua.
Salah satu contohnya saat ini BBM, semen dan peralatan berat dapat
diangkut ke Puncak Jaya, Kabupaten Yakuhimo, Papua melalui kapal yang
diberi nama “YAKUHIMO”, sehingga pengangkutan kapal logistik tersebut
tidak menggunakan pesawat terbang lagi. Akhirnya biaya logistiknya
menjadi turun drastis dan pembangunan daerah dapat terlaksana dengan
tepat sasaran.
2. Kapal Putih Mini: Masyarakat Indonesia bagian Timur menyebutnya
kapal PELNI sebagai kapal putih, PT Mariana Bahagia membantu menjawab
tantangan Pemerintah Provinsi Papua dengan merancang dan membangun 1
unit Kapal Putih Mini yang diberi nama “PAPUA BARU”. KM PAPUA BARU
berbobot 1.200 GRT dapat mengangkut 400 penumpang dan terbagi dalam
beberapa kelas yang menyerupai kapal-kapal PELNI buatan Jerman dengan
harga yang sangat murah yaitu Rp45 miliar, jika dibandingkan dengan
kapal PELNI yang berkapasitas 3,000 penumpang dan price tag diatas Rp1
triliun.
Saat ini hasil rancang bangun yang dibuat oleh PT Mariana Bahagia
sudah menjadi desain yang dipakai oleh Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut dan sudah ada belasan unit yang dibangun saat ini untuk mendukung
program keperintisan.(awe).
- See more at:
http://beritatrans.com/2015/03/01/kontribusi-dahsyat-galangan-kapal-mariana-bahagia-untuk-indonesia/#sthash.5t2sSK83.dpuf
DI
tengah dinamika mobilitas jutaan orang dan kendaraan setiap tahun
menggunakan jasa kapal feri, terdapat kontribusi dahsyat dari galangan
kapal dalam negeri. Adalah Mariana Bahagia menjadi bagian terpenting
dari kekuatan ekonomi nasional dalam membuat kapal, yang dipergunakan
sebagian penduduk Indonesia dalam mobilitas sehari-hari.
Galangan kapal dengan workshop di Kabupaten Banyuasin, Sumatera
Selatan, tersebut masuk dalam catatan sejarah emas Indonesia sebagai
kekuatan ekonomi nasional yang memberikan sumbangsih besar terhadap
pergerakan penduduk dan arus logistik. Pada sisi lain, galangan kapal PT
Mariana Bahagia juga menjadi komponen penting dalam program pemerintah
membangun tol laut.
Eksistensi PT Mariana Bahagia sekaligus membuktikan industri
galangan kapal nasional mampu membuat kapal untuk kebutuhan dalam
negeri. Galangan kapal ini dengan kekuatan SDM dalam negeri juga
membuktikan ketangguhannya dalam bergerak secara atraktif berusaha di
sektor maritim.
“Kami merasa terhormat sekaligus berterima kasih kepada Kementerian
Perhubungan dan perusahaan pelayaran atas kepercayaan kepada kami untuk
membangun kapal untuk dipergunakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Kami juga bangga menjadi komponen bangsa yang dapat mengkaryakan anak
bangsa dan menyajikan karya mereka kepada Indonesia tercinta,” tutur
Direktur Utama PT Mariana Bahagia Johnson W. Sutjipto kepada
beritatrans.com, Minggu (1/3/2015).
Salah satu kapal produksi PT Mariana Bahagia adalah KMP
Sembuku, yang diresmikan operasionalnya oleh Menteri Perhubungan EE
Mangindaan, Selasa (19/8/2014). Kapal 5.000 GT yang didanai dari APBN
melalui DIPA Direktorat Jenderal Perhubungan Darat tahun 2012-2014 ini
beroperasi melayani rute penyeberangan Merak-Bakauheuni. “Kapal ini
memiliki panjang 109,40 meter dan lebar 19,60 meter lalu tinggi 5,60
meter. Kapal bisa menampung 812 orang. Lalu 26 unit trailer, 2 unit
tronton, 37 truk medium dan 77 kendaraan pribadi jenis sedan,” ungkap
menteri perhubungan.
Galangan Kapal Mariana Bahagia didirikan pada Agustus tahun 1980
oleh kelompok pengusaha pelayaran nasional, antara lain PT. Pelayaran
“Salam Bahagia”, PT. Pelayaran “Salam Sejahtera”, dan PT. Pelayaran
“Laut Kumala”. Perusahaan ini didirikan bertujuan untuk mendukung
perawatan dan perbaikan armada ketiga perusahaan pelayaran tersebut.
Ketiga perusahaan pelayaran ini bergerak di bidang angkutan general
cargo rute dalam negeri dan internasional.
Galangan initerletak di Sungai Musi, Sumatera Selatan, dan dapat
diakses melalui darat yaitu terletak di Jalan Sabar Jaya, kecamatan
Mariana,Kabupaten Bayuasin atau kira-kira 30 KM dari Bandar Sultan
Badarudin, Palembang. PT. Mariana Bahagia memiliki lahan seluas 5 ha.
Sejak awal pembangunannya sudah dilengkapi dengan 3 unit slipways
berkapasitas 1,000 DWT (dead weight ton) untuk melaksanakan perawatan
dan perbaikan kapal.
Awal program pembangunan kapal di PT Mariana Bahagia dimulai dengan
membangun kapal-kapal jenis khusus untuk angkutan offshore seperti well
service vessels, tugs & oil barges, utility vessels, AHT (anchor
handling tugs) dan offshore structure yang dipesan oleh perusahaan
pelayaran di bidang offshore seperti PT. Bhaita, PT. Cumawis, PT. OSCO
UTAMA, PT. Wintermar, PT. Arial Niaga Nusantara, PT Sentosasegara Mulia
Shipping, Petro China (Jabung) Ltd dan Seacove Overseas Ltd.
Alhamdulillah hingga kini semua target penyerahan / delivery kapal tidak
pernah mengalami keterlambatan.
Pada tahun 2002, PTMariana Bahagia mulai membangun kapal-kapal jenis
RORO pesanan Direktur Jenderal Perhubungan Darat, kemudian pada tahun
2004 PT Mariana Bahagia mulai membangun kapal-kapal jenis MULTI-PURPOSE
dan kapal-kapal jenis penumpang & barang pesanan Pemerintah Provinsi
Papua dan beberapa Pemerintah Kabupaten di Papua. Pada tahun 2010, PT.
Mariana Bahagia mulai membangun kapal jenis PERINTIS pesanan Direktur
Jenderan Perhubungan Laut, Kemenhub.
Pada tahun 2004, PT Mariana Bahagia mulai membangun kapal-kapal jenis
Anchor Handling Tugs (AHT) yang pada saat itu belum pernah dibangun
oleh galangan kapal di Indonesia selain galangan kapal di Pulau Batam.
Kapal yang diberi nama AHT Bintang Natuna pesanan PT Sentosasegara Mulia
Shipping dibangun dengan klassifikasi nasional, Biro Klassifikasi
Indonesia.
Pada tahun 2011, PT. Mariana Bahagia telah berhasil melakukan export
perdananya yaitu 1 unit AHT berukuran 5,200 HP yang diberi nama AHT
Seacove Knight dengan klassifikasi American Berau of Shipping (ABS)
kepada perusahaan SEACOVE OVERSEAS LTD senilai USD 6 juta.
Pada tahun 2012, PT. Mariana Bahagia menyerahkan 1 unit pembangunan kapal baru yaitu:
1. KMP. Tatihu, Kapal RORO type 750 GT, pesanan Ditjen Perhubungan Darat senilai Rp. 33,482 miliar
Pada tahun 2013, PT. Mariana Bahagia menyerahkan 2 unit pembangunan kapal baru yaitu:
1. AHT SEACOVE NOBLE, AHT 3,500 HP (EXPORT) pesanan Seacove Overseas Ltd senilai USD 4,95 juta
2. TB. MERAK, Tugboat 3,200 HP, pesanan Ditjen Perhubungan Darat senilai Rp. 34,999 miliar
Pada tahun 2014, PT. Mariana Bahagia menyerahkan 4 unit kapal baru yaitu:
1.SEACOVE PEARL, Utility Boat 1,600 HP (EXPORT) pesanan Seacove Overseas Ltd senilai USD 3,465 juta
2. KM SABUK NUSANTARA 41, Kapal Perintis type 1,200 DWT, pesanan Ditjen Perhubungan Laut senilai Rp. 48,5 miliar
3. KM SABUK NUSANTARA 50, Kapal Perintis type 1,200 DWT pesanan Ditjen Perhubungan Laut senilai Rp. 48,999 miliar
4. KM SEBUKU, Kapal RORO TYPE 5.000 GRT, pesanan Dirjen Perhubungan Darat senilai Rp. 161 miliar
KMP Sebuku adalah Kapal RORO berbobot 5,000 GT dan merupakan kapal
RORO yang terbesar yang pernah dipesan oleh Pemerintah Indonesia serta
dibangun di galangan kapal nasional. Kapal ini memiliki LOA: 109,4 M,
LBP: 19,6 M, D: 5,6 M yang berkemampuan mengangkut penumpang sebanyak
812 orang, kendaraan trailer sebanyak 28 unit, kendaraan truk medium
sebanyak 35 unit dan kendaraan sedan sebanyak 63 unit.
Saat ini PT Mariana Bahagia memiliki book order senilai kurang lebih
USD 13,4 juta untuk 4 (empat) unit kapal yang mana semuanya akan di
export dan diserahterimakan pada tahun 2015, yaitu:
A. 1 unit AHT 4,200 HP pesanan Excel Ocean Global LTD senilai USD 5,9 juta
B. 2 unit double hull oil barge pesanan Precision Towage Holding LTD senilai USD 2,499 juta
C. 1 unit utility 2,800 HP pesanan Prow Offshore PTE LTD senilai USD 5 juta
DOCKING KAPAL
Bermodal 3 unit slipway berbobot 1.000 DWT, PT Mariana Bahagia dapat
melakukan perawatan atas kapal-kapal jenis RORO,tug & barge, dan
utility vessels yang kesemuanya tidak melebihi kapasitas 1.000 DWT
sehingga jumlah perawatan kapal tersebut, tidak begitu signifikan dan
terbatas terutama dengan berkembangnya angkutan laut batu baru dengan
kapal-kapal yang berukuran hingga 12.000 DWT (360’)
Rancang Bangun – bermodalkan pengalaman pembangunan kapal baru dan
sebagai pemilik dan operator kapal niaga nasional, PT Mariana Bahagia
senantiasa menjual produk-produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Sejak tahun 2004, PT Mariana Bahagia banyak memberikan solusi
transportasi untuk Pemerintah Papua dan beberapa Pemerintah Kabupaten di
Papua, antara lain:
1. Kapal Multi-Purpose: Provinsi Papua terkenal dengan mahalnya biaya
logistik sehingga kelangkaan/mahalnya BBM dan semen menjadi faktor
utama penghambat pembangunan disana PT. Mariana Bahagia bersama
Pemerintah Provinsi Papua dan beberapa Pemerintah Kabupaten di Papua
merancang dan membangun beberapa unit kapal multi-purpose untuk menjawab
tantangan itu. Kapal multi-purpose harus dapat mengangkut BBM, alat
berat dan kebutuhan logistik lainnya serta harus mampu menjelajahi
sungai-sungai yang sempit dan dangkal di Papua.
Salah satu contohnya saat ini BBM, semen dan peralatan berat dapat
diangkut ke Puncak Jaya, Kabupaten Yakuhimo, Papua melalui kapal yang
diberi nama “YAKUHIMO”, sehingga pengangkutan kapal logistik tersebut
tidak menggunakan pesawat terbang lagi. Akhirnya biaya logistiknya
menjadi turun drastis dan pembangunan daerah dapat terlaksana dengan
tepat sasaran.
2. Kapal Putih Mini: Masyarakat Indonesia bagian Timur menyebutnya
kapal PELNI sebagai kapal putih, PT Mariana Bahagia membantu menjawab
tantangan Pemerintah Provinsi Papua dengan merancang dan membangun 1
unit Kapal Putih Mini yang diberi nama “PAPUA BARU”. KM PAPUA BARU
berbobot 1.200 GRT dapat mengangkut 400 penumpang dan terbagi dalam
beberapa kelas yang menyerupai kapal-kapal PELNI buatan Jerman dengan
harga yang sangat murah yaitu Rp45 miliar, jika dibandingkan dengan
kapal PELNI yang berkapasitas 3,000 penumpang dan price tag diatas Rp1
triliun.
Saat ini hasil rancang bangun yang dibuat oleh PT Mariana Bahagia
sudah menjadi desain yang dipakai oleh Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut dan sudah ada belasan unit yang dibangun saat ini untuk mendukung
program keperintisan.(awe).
- See more at:
http://beritatrans.com/2015/03/01/kontribusi-dahsyat-galangan-kapal-mariana-bahagia-untuk-indonesia/#sthash.5t2sSK83.dpuf